PROPOSAL SKRIPSI
A.
Judul
Pengaruh media presentasi Microsoft
power point terhadap prestasi belajar siswa pada siswa Ma kelas X
B.
Latar Belakang Masalah
Matematika
merupakan mata pelajaran yang dipelajari oleh semua siswa, mulai dari jenjang
pendidikan dasar, menengah bahkan juga perguruan tinggi. Sebagai guru yang
mengajarkan matematika, tentunya harus dapat meyakinkan siswa mengapa
matematika dipilih untuk diajarkan di sekolah. Ada beberapa alasan tentang
perlunya belajar matematika di sekolah. Dari bebagai alasan, para ahli
(Russefendi,1991 ; Karso,1992 ; Abdurahman,1996) tentang perlunya sekolah
mengajarkan matematika kepada siswa, dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan sarana yang sangat penting bagi manusia yang berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan symbol-simbol serta
ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana diketahui bahwa dalam
tata kehidupan masyarakat saat ini, hampir tidak ada kegiatan yang tanpa
melibatkan kemampuan dan keterampilan matematika.
Secara umum tujuan
pembelajaran matematika di sekolah, selain menumbuhkembangkan kemampuan
pengetahuan dasar matematika sebagai bekal belajar lebih lanjut, adalah
membantu siswa dalam mengembangkan berbagai cara atau metode yang sesuai dalam
memecahkan masalah yang berhubungan dengan konsep matematika yang ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari. Ini berarti bahwa siswa tidak hanya mampu
mendemonstrasikan kecakapan keterampilan tentang konsep-konsep matematika di
kelas, melainkan siswa juga diberi kesempatan untuk menggunakan konsep-konsep
dan keterampilan-keterampilan tersebut dalam dunia nyata, sehingga konsep dan
keterampilan yang dipelajarinya menjadi bermakna.
Berdasarkan
prestasi belajar yang harus dicapai, pada dasarnya terdapat dua dimensi yang
harus dipelajari siswa dalam belajar matematika sebagaimana dikemukakan oleh
Lerner (Abdurahman,1996 : 219), yaitu dimensi kuantitatif dan dimensi
kualitatif. Yang dimaksud dimensi kuantitatif adalah suatu pemahaman tentang
konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan matematika yang meliputi
aspek-aspek aritmatika (baik mengenai bilangan maupun operasinya); dan geometri
(baik bangun datar, bangun ruang maupun pengukurannya) yang diperoleh siswa
melalui pembelajaran. Pada dimensi ini hasil pembelajaran siswa belum mencapai
yang sesungguhnya, karena apa yang dipelajarinya belum dapat difungsikan dalam
kehidupannya.
Adapun dimensi
kualitatif merupakan kemampuan siswa dalam mengaplikasikan konsep dan
keterampilan yang diperolehnya dalam memecahkan persoalan (problem solving)
matematika secara nyata didalam kehidupan mereka, sehingga konsep dan keterampilan
tersebut menjadi fungsional. Dalam dimensi kualitatif, aplikasi konsep dan
keterampilan tersebut temtama berkaitan dengan aspek mang, waktu, dan
pengukuran. Operasionalisasi dari dimensi kualitatif ini diwujudkan dalam
bentuk soal cerita.
Berdasarkan hasil
studi pendahuluan (wawancara dengan salah seorang guru matematika di Sekolah
Menengah Pertama di Kota X, diperoleh data sebagai hasil analisis evaluasi guru
matematika dimana terdapat 50% dari siswa MA kelas X, khususnya MA Kota X belum
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM yang diharapkan 6,0; sedangkan nilai
yang diperoleh = 5,5); 25% dari mereka mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
soal cerita terutama yang terkait dengan pengukuran bangun ruang; misalnya
membaca gambar menentukan luas permukaan maupun volume limas atau prisma
melalui gambar yang ditemukan. Apabila di Kota X terdapat 6 buah MA Swasta, Ini
berarti kurang lebih ada 240 siswa MA yang mengalami kesulitan dalam
meyelesaikan soal-soal bangun ruang.
Sehubungan dengan
situasi tersebut Nuriana (2007 : 1) dalam penelitiannya tentang pemahaman model
"Creative Problem Solving' dengan media Video Compact Disk dalam
pembelajaran matematika mengemukakan bahwa : "sampai saat ini masih banyak
ditemui kesulitan siswa untuk mempelajari konsep geometri temtama bangun ruang,
khususnya pada siswa kelas X semester 2.
Berdasarkan situasi
tersebut terdapat kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Disatu pihak,
materi yang diajarkan sudah sesuai dengan perkembangan siswa, namun di pihak
lain, prestasi yang diperoleh tidak seperti yang diharapkan. Banyak faktor yang
mempengaruhi pencapaian keberhasilan belajar siswa, misalnya faktor
karakteristik materi atau bahan yang diajarkan, strategi pembelajaran dan atau
media pembelajaran yang digunakan guru.
Ditinjau dari
karakteristik materi atau bahan pelajaran, materi bangun ruang pada dasarnya
merupakan materi yang besifat abstrak. Sehubungan dengan ini Fowler (Suyitno,
2000 : 37) mengemukakan bahwa :
"Matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang bilangan dan ruang yang bersifat abstrak, sehingga untuk menunjang kelancaran pembelajaran disamping pemilihan metode yang tepat juga perlu digunakan suatu media pembelajaran yang sangat berperan dalam membimbing abstraksi siswa"
"Matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang bilangan dan ruang yang bersifat abstrak, sehingga untuk menunjang kelancaran pembelajaran disamping pemilihan metode yang tepat juga perlu digunakan suatu media pembelajaran yang sangat berperan dalam membimbing abstraksi siswa"
Pernyataan di atas
mengimplikasikan bahwa dalam mengajarkan materi bangun ruang dituntut kemampuan
guru untuk dapat mengupayakan media pembelajaran yang dapat membantu siswa
untuk memvisualisasikan konsep tersebut sehingga memudahkan pencapaian
kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang ditentukan.
Banyak alternatif
pilihan media yang dapat digunakan guru sebagai alat bantu dalam
menyelenggarakan pembelajaran yang efektif dan efisien. Salah satunya adalah
media komputer. Menurut Shute & Grandell (1994 : 177) bahwa dari tahun ke
tahun pembelajaran dengan menggunakan komputer semakin meningkat, lebih dari
tiga dekade komputer telah menunjukkan kemajuan yang sangat berarti dalam
peranannya sebagai media pembelajaran. McDonough, et. al. (1989 : 155)
mengemukakan tentang beberapa keuntungan penggunaan komputer dalam pembelajaran
seperti memberikan stimulus untuk belajar, menciptakan efek audio dan visual,
membantu recalling (pemanggilan kembali) konsep, mengaktifkan respon siswa,
mendorong cara belajar interaktif, membebaskan guru dari tugas-tugas yang
berulang dan menyediakan sumber belajar yang telah dimodifikasi.
Banyak jenis
program komputer yang dapat dijadikan media penunjang untuk meningkatkan motivasi,
atensi serta kemampuan (kognitif, afektif, psikomotor siswa) dalam pembelajaran
di sekolah. Salah satu program di antaranya adalah Micrososft (MS) Power Point.
Sebagai media aplikasi, MS Power Point merupakan sebuah program pendekatan
persentasi dengan menggunakan sistem grafik dan gambar dengan cara menampilkan
slide yang disertai penjelasan secara lisan dari topik-topik tertentu. Program
ini biasanya digunakan secara luas dalam bisnis maupun dalam pembelajaran di
sekolah, kampus, serta pelatihan-pelatihan yang dirasakan sangat efektif dan
efisien jika dilakukan di kelas. Selain fungsi-fungsi tersebut program ini juga
dapat dijadikan latihan-latihan bagi penguatan siswa dalam penguasaan materi.
Melalui program MS
Power Point, di samping siswa mendapatkan materi yang mengandung unsur gabungan
dari unsur-unsur audio-visual, program ini juga memberikan pilihan menu-menu
yang dikemas secara menarik dengan adanya gabungan unsur grafis, animasi, dan
sound. Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian atau atensi serta motivasi
belajar siswa dalam pembelajaran yang tentunya akan membuat siswa tertantang
untuk mempelajarinya dan dapat memberikan pengalaman yang lebih, karena pada
saat media ini digunakan ada dua indera yang berperan secara bersamaan yaitu indera
penglihatan dan pendengaran. Hal ini dipertegas oleh Arsyad (2003 : 148) yang
mengemukakan bahwa :"Disamping menarik dan memotivasi siswa untuk
mempelajari materi lebih banyak, media audio-visual dapat digunakan untuk : 1)
mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang telah didengar
maupun apa yang dilihat; 2) mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat
dengan mengungkapkan pendapat-pendapat para ahli yang beda jauh dari lokasi; 3)
menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa; 4) menyiapkan variasi yang
menarik dan perubahan-perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu pokok
bahasan atau sesuatu masalah".Oleh karena itu dengan menggunakan bantuan
media MS Power Point proses pembelajaran di kelas diharapkan tidak monoton dan
dapat menarik atensi belajar siswa supaya lebih aktif dalam mendalami materi
yang disampaikan sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai secara optimal.
Berdasarkan uraian
di atas, maka muncul permasalahan apakah media MS Power Point dapat berpengaruh
terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas X MA khususnya dalam kemampuan
memahami bangun ruang ?. Untuk menjawab permasalahan tersebut perlu diadakan
penelitian lebih lanjut.
C.
Rumusan Masalah
Penelitian ini
dibatasi pada penggunaan media MS Power Point untuk meningkatkan prestasi siswa
MA dalam belajar matematika khususnya materi bangun ruang. Masalah penelitian
ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : "Apakah
terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa MA kelas X yang menggunakan
pembelajaran melalui media presentasi Microsoft Power Point dengan siswa MA
kelas X yang belajar tanpa menggunakan media persentasi Microsoft Power Point
?" . Untuk lebih jelas, rumusan masalah tersebut dijabarkan dalam beberapa
pertanyaan penelitian sebagai berikut.
1.
Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa MA kelas
X yang menggunakan pembelajaran melalui media presentasi Microsoft Power Point
dengan siswa MA kelas X yang belajar tanpa menggunakan media persentasi
Microsoft Power Point pada aspek pengetahuan tentang bangun ruang ?
2.
Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa MA kelas
X yang menggunakan pembelajaran melalui media presentasi Microsoft Power Point
dengan siswa MA kelas X yang belajar tanpa menggunakan media persentasi
Microsoft Power Point pada aspek pemahaman tentang bangun ruang ?
3.
Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa MA kelas
X yang menggunakan pembelajaran melalui media presentasi Microsoft Power Point
dengan siswa MA kelas X yang belajar tanpa menggunakan media persentasi
Microsoft Power Point pada aspek penerapan tentang bangun ruang ?
D.
Tujuan Penelitian
Secara umum
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media
Microsoft Power Point terhadap peningkatan prestasi belajar bangun ruang pada
siswa MA. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran yang
obyektif tentang :
1.
Perbedaan prestasi belajar antara siswa MA kelas X yang
menggunakan pembelajaran melalui media Microsoft Power Point dengan siswa MA
kelas X yang menggunakan pembelajaran tanpa media persentasi Microsoft Power
Point pada aspek pengetahuan tentang bangun ruang.
2.
Perbedaan prestasi belajar antara siswa MA kelas X yang
menggunakan pembelajaran melalui media Microsoft Power Point dengan siswa MA
kelas X yang menggunakan pembelajaran tanpa media persentasi Microsoft Power
Point pada aspek pemahaman tentang bangun ruang.
3.
Perbedaan prestasi belajar antara siswa MA kelas X yang
menggunakan pembelajaran melalui media Microsoft Power Point dengan siswa MA
kelas X yang menggunakan pembelajaran tanpa media persentasi Microsoft Power
Point pada aspek penerapan tentang bangun ruang.
E.
Manfaat Penelitian
Hasil Penelitian ini dapat memberikan
sumbangan ilmiah dalam memahami teori-teori, khususnya yang terkait dengan
media pembelajaran matematika dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
bagi guru dalam menentukan pilihan media pembelajaran matematika bagi siswa Sekolah
Menengah Pertama yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan mereka.