Math

Terima Kasih Atas Kunjungannya

himaptika girl

Terima Kasih Atas Kunjungannya

BEM

Saturday 12 December 2015

Persamaan Kuadrat Kelas X SMA/MA


  1. Persamaan Kuadrat
A. Bentuk Umum Persamaan Kuadrat

Sebuah Persamaan Kuadrat yang berbentuk   Dengan a, b, dan c bilangan real dan   0 Disebut bentuk persamaan Kuadrat. x  disebut variabel, a merupakan Koefesien dari x2, b merupakan koefesien dari x, c merupkan konstanta


B. Akar-akar Persamaan Kuadrat

Akar atau penyelesaian atau solusi suatu persamaan kuadrat adalah nilai penggati x yang memenuhi persamaan kuadrat , umumnya dinotasikan dengan x1 dan x2, Antara akar-akar (x1 dan x2) dan persamaan kuadrat selalu berlaku hubungan;



C. Menentukan Akar-akar Persamaan Kuadrat

akar-akar persamaan kuadrat (jika ada) dapat ditentukan dengan tiga cara, yaitu memfaktoran, melengkapi bentuk kuadrat dan menggunakan rumus ABC

1. Pemfaktoran (faktorisasi)
    Bentuk umum  diuraikan ke bentuk:


    dengan syarat p.q =a.c dan p + q = b
2, 

Friday 11 December 2015

Penemuan Leonardo Euler

TAHUKAH KAMU, APA YANG DITEMUKAN LEONARDO EULER

Berikut adalah bilangan hasil eksplorasi matematikawan Leonardo Euler (1707 - 1783). Dia melakukan perhitungan terhadap sejumlah bilangan yang ia susun sebagai berikut



hitungan menggunakan kalkulator. bandingkan hasil ini dengan bilangan yang diperoleh dengan cara tekan angka lalu tombol ex pada kalkulator scientific

Bilangan ini disebut bilangan e (huruf dengan nama Euler ) sebagai penghargaan atas penemuannya tersebut

Thursday 10 December 2015

Sejarah Aritmatika Penemu Angka Nol

Tahukah kamu, apa aritmatika itu? Kapan aritmatika mulai ada? Untuk menjawabnya, perlu kita telusuri kembali fakta sejarah kaum muslim di abad pertengahan. Aritmatika adalah cabang ilmu matematika yang berkaitan dengan hitungan. Dalam bahasa Arab aritmatika sering dikenal dengan nama ilmu al-Hisab”.


Adapun ruang lingkup kajianya adalah melakukan proses perhitungan atas benda-benda yang didapati dalam kehidupan kita sehari-hari. Perhitungan tersebut meliputi proses penjumlahan, pengurangan, perkalian serta pembagian.
Untuk kepentingan perhitungan tersebut, para ahli matematika menciptakan satu set simbol bilangan yang menunjukan pada “kuantitas” tertentu. Misalnya, simbol 1 memiliki nilai tertentu akan berbeda dengan simbol 2, 3 dan seterusnya. Simbol-simbol inilah yang kita sebut dengan “angka”.
Dengan nilai tetap dari tiap-tiap angka tersebut. Kita dengan mudah dapat menjumlahkan bilangan tertentu, dari sekelompok benda. Misalnya 52 ekor kambingan ditambah dengan 47 ekor kambing akan sama dengan 99 ekor kambing, tanpa harus mendatangkan dan menghitung satu persatu secara rill 99 ekor kambing tersebut dihadapi kita.
Kapan sistem bilangan desimal itu mulai ada? Sejarah kelahiran bilangan desimal, tidak bisa  dilepaskan dari kisah kemenangan bangsa Arab setelah menguasai Alexandria pada tahun 641 M.
Mulai saat itu, bangsa Arab tetap mempertahankan dan mengembangkan matematika Yunani, untuk berabad-abad lamanya. Mereka membawa gagasan Yunani ke Eropa Barat setelah menduduki Spanyol pada tahun 747 M. Ketika itu negara-negara barat masih tenggelam dalam tahun-tahun kegelapan atau yang sering terkenal dengan istilah “the dark age”
Disamping itu, bangsa Arab juga banyak mendapat pengaruh pemikiran matematika para ilmuwan Hindia dan India, seperti Brahmagupta (598 – 660 M) dan Arya-Bhata (475 – 550 M).
Dari pengaruh Yunani dari India tersebut, maka bangsa Arab telah mewarisi simbol dari 1 sampai 9, yang bisa digunakan dalam perhitungan sehari-hari saat itu. Setelah para ilmuwan muslim memahami gagasan aritmatika Tunani dan India, mereka mulai mengembangkan cara-cara mereka sendiri. Namun dalam pengembangannya, aritmatika mengalami kompleksitas yang tidak mudah, ketika harus menghitung jumlah yang tidak sedikit, seperti satu juta milyar dan sebagainya. Oleh karena itu, para ilmuwan Islam berusaha keras untuk menciptakan sistem bilangan yang dapat digunakan untuk kepentingan tesebut. Muncullah sebuah sistem bilangan desimal yang memanfaatkan simbol nol sebagai tanda kelipatan sepuluh, seribu dan seterusnya.
Lalu siapakah penemu angka nol itu? Sebuah sumbangan yang sangat cerdas untuk aritmatika dibuat oleh Abu Abdullah Muhamad bin Musa al-Khawarizmi (780 – 850 M) “seorang ahli matematika muslim kelahiran khwarizm Kheva, sebuah kota di sebelah selatan sungai Oxus Uzbekistan” yang telah menciptakan angka nol atau “Sifr” untuk pertama kalinya pada tahun 830 M, dalam sebuah karyanya yang terkenal yaitu Al-Maqala fi Hisab al-Jabr wa al Muqabalah (the Book of Summary in the Proces of Calculation for Compulasion and Equation).
Mulai saat itu, lahirlah satu sistem bilangan desimal baru yang dilengkapi dengan simbol nol, sebagai tanda kelipatan sepuluh, kelipatan seratus, kelipatan seribu dan seterusnya, sebagaimana yang kita gunakan sekarang ini.

Aritmatika, selanjutnya, mendapat tempat yang luas dari filosuf atau ilmuwan muslim pada saat ini. Misalnya saja, oleh Ibnu Sina dalam bukunya yang berjudul “al-Syifa”, ia telah mengabadikan aritmatika dalam bukunya tersebut dalam judul “al-Hisab”.



Perangko ini dibuat pada tanggal 6 september 1983 di Uni Soviet untuk mengenang kelahiran Al-Khwarizmi's yaitu ulang tahun yang sekitar 1200.













Sumber: Mutadi, 2008, Bergelut Dengan Si Asyik Matematika, PT. Listafariska Putra;Jakarta